Skoliosis: Penyebab Tersembunyi di Balik Nyeri Punggung yang Tak Kunjung Hilang

Bagikan ke :

Banyak orang menganggap sakit punggung hanyalah masalah sepele akibat kelelahan, duduk terlalu lama, atau salah posisi tidur. Biasanya, rasa nyeri itu dicoba diatasi dengan pijat, minum obat pereda nyeri, atau sekadar beristirahat. Namun, bagaimana jika rasa sakit tersebut tidak kunjung hilang, bahkan terus berulang?

Kondisi ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius, salah satunya adalah skoliosis. Skoliosis adalah kelainan pada tulang belakang yang membuatnya melengkung ke samping, sehingga menimbulkan ketidakseimbangan postur tubuh. Meski sering dianggap hanya masalah bentuk tulang, kenyataannya skoliosis dapat menimbulkan nyeri punggung kronis, rasa tidak nyaman saat beraktivitas, bahkan gangguan pernapasan pada kasus yang parah.

Yang perlu diwaspadai, skoliosis sering kali berkembang secara perlahan tanpa disadari. Banyak penderita baru mengetahui kondisinya setelah rasa sakit semakin berat atau postur tubuh tampak berbeda. Oleh karena itu, mengenali tanda-tanda skoliosis sejak dini sangat penting agar dapat dilakukan penanganan yang tepat sebelum bertambah parah.

Apa Itu Skoliosis?

Skoliosis adalah kelainan pada tulang belakang yang membuatnya melengkung ke samping menyerupai huruf “S” atau “C”. Kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja, baik anak-anak, remaja, maupun orang dewasa.

Meski awalnya tidak menimbulkan keluhan berarti, skoliosis bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang, termasuk nyeri punggung kronis, postur tubuh tidak seimbang, hingga gangguan pernapasan pada kasus yang berat.

Gejala Skoliosis yang Perlu Diwaspadai

Salah satu tanda skoliosis yang sering terabaikan adalah sakit punggung berulang. Selain itu, gejala lain yang bisa muncul antara lain:

  • Bahu kanan dan kiri terlihat tidak sejajar.

  • Pinggul condong ke satu sisi.

  • Salah satu tulang belikat lebih menonjol.

  • Perbedaan tinggi antara sisi tubuh kanan dan kiri.

  • Rasa kaku dan pegal di punggung bagian bawah atau tengah.

Jika keluhan ini muncul secara terus-menerus, jangan anggap sepele. Pemeriksaan dini sangat penting untuk memastikan penyebabnya.

Penyebab Skoliosis

Hingga kini, sebagian besar kasus skoliosis bersifat idiopatik, artinya tidak diketahui penyebab pastinya. Namun, ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi, seperti:

  • Faktor genetik (keturunan).

  • Pertumbuhan tulang yang tidak normal saat masa remaja.

  • Cedera atau penyakit tulang belakang tertentu.

  • Postur tubuh buruk dalam jangka panjang dapat memperparah keluhan.

Cara Mengatasi dan Mencegah Perburukan Skoliosis

Pengobatan skoliosis tergantung pada tingkat keparahan. Beberapa langkah yang bisa dilakukan, antara lain:

  1. Pemeriksaan rutin ke dokter ortopedi untuk mendeteksi lebih awal.
  2. Terapi fisik dan latihan postur untuk memperkuat otot punggung.
  3. Menggunakan brace (penyangga tulang belakang) pada kasus tertentu.
  4. Operasi pada skoliosis berat yang mengganggu fungsi tubuh.

Selain itu, menjaga gaya hidup sehat sangat membantu, seperti:

  • Rutin olahraga ringan (berenang, yoga, stretching).

  • Menjaga berat badan ideal.

  • Mengatur posisi duduk dan berdiri agar tidak membebani tulang belakang.

Solusi Tambahan: Terapi Kretek di Jogja

WhatsApp Image 2025-09-12 at 10.34.18

Bagi Anda yang tinggal di Jogja dan mengalami nyeri punggung akibat skoliosis maupun ketegangan otot, kini tersedia terapi kretek Jogja yang bisa menjadi solusi pendukung. Terapi kretek dilakukan oleh terapis berpengalaman dengan teknik aman untuk membantu:

  • Meluruskan kembali postur tubuh.

  • Mengurangi rasa nyeri dan pegal di punggung.

  • Meningkatkan kelenturan sendi dan otot.

  • Membantu tubuh lebih rileks dan seimbang.

Catatan penting: Terapi kretek sebaiknya dilakukan oleh tenaga profesional yang berpengalaman agar hasilnya efektif dan aman.

Sakit punggung yang tidak kunjung hilang bisa jadi merupakan tanda skoliosis. Jangan remehkan gejala ini, karena jika dibiarkan bisa memengaruhi kesehatan jangka panjang. Lakukan pemeriksaan sejak dini, jalani pola hidup sehat, dan dukung pemulihan dengan terapi yang tepat, seperti kretek Jogja, agar kualitas hidup tetap terjaga.


Bagikan ke :
Tags: No tags

2 Responses

Leave a Reply